HOME

Rabu, 05 Mei 2010

SUNGAI KEHIDUPAN

Sekarang saya baru mengerti apa itu impian. Impian adalah sesuatu yang indah dalam angan-angan, namun penuh rintangan dan tantangan pada kenyataannya. Impian seringkali tidak mudah untuk dicapai karena ada saja hal-hal yang menghambatnya. Saya baru-baru ini menyeberangi sungai Ho yang cukup lebar, berbatu dan kadang berarus deras, yang memisahkan dusun Ngis dengan desa Rejasa di kabupaten Tabanan - Bali. Saya jadi teringat masa lalu.

Semasa kecil saya seringkali menyeberanginya bersama ibu yang selalu dengan yakin menuntun saya dengan satu tangan tatkala harus berjalan melintasi beberapa batu kali yang memiliki permukaan agak licin dan kadang berada di bawah permukaan air. Buat saya hal ini tidaklah selalu mudah, terlebih lagi karna saya lahir dan besar di kota Denpasar. Tentu saja saya seringkali tergelincir dan bahkan pernah terhanyut. Untung saja ibu saya ibu yang perkasa. Dia dengan sigap akan menolong saya dan tak dibiarkannya saya berlama-lama dibawa arus air. Bisa jadi kegigihannya karna dia lahir dan besar di desa sehingga dia mengenal betul tantangan di desa termasuk sungainya. Dalam keadaan basah kuyup, dia biasanya akan menyuruh saya untuk berdiri sesaat di batu kering sambil mengamati tempat saya terhelincir. Apabila badan sudah tak basah lagi, maka kami pun akan melanjutkan menyeberangi sungai dengan hati-hati.


Hari ini, pengalaman itu sangat berarti. Impian atau cita-cita tidaklah langsung dapat digapai. Ada berbagai batu, baik besar atau kecil, kering atau basah, kasar atau halus, yang harus dilalui. Hal itu tak lebih seperti keadaan kehidupan, pekerjaan, pelayanan dan lain-lain yang kita sudah dan sedang kita jalani. Kalau jatuh, janganlah berlama-lama dalam kesedihan, ayo keluar darinya ke tempat pijakan di mana kita sesaat dapat merenungkan hikmah kejatuhan tadi dan segera ambil resiko untuk maju bak pemenang. Seringkali kita tidak tegas dan berlama-lama dalam pergumulan dan sering menyandarkan diri pada kekuatan sendiri. Sungguh melelahkan dan buang-buang waktu akhirnya. Seringkali akhirnya kita lupa akan cita-cita semula.


Nats berikut sungguh terasa menyejukkan hati saya dan memberi pengharapan yang teguh.

Matius 11 : 28 – 30 :

28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

Yesus telah mengangkat saya berkali-kali dari kejatuhan dan menjadikannya pelajaran yang baik untuk saya, sehingga saya dapat keluar dari kegelapan menuju hidup terang yang penuh kasih. Untuk itu saya mengucap syukur dan blog ini didedikasikan untuk itu berdasarkan pengalaman nyata.

Syalom,
Pica Turker

1 komentar:

  1. dan kadang manusia lebih berkonsentrasi pada masalah daripada apa yang seharusnya dilakukan. I've been there for a long time, and now I know bahwa Tuhan selalu memegang tanganku dan tidak pernah membiarkan aku jatuh tergeletak

    BalasHapus